UPAYA
PENINGKATAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS VI SDN 01 MANGUHARJO MELALUI TPA
Disusun Oleh:
Nama : Kukuh Utami
Kelas : PGSD 7C
NPM : 09141118
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
IKIP
PGRI MADIUN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Banyak ditemukan fakta bahwa murid kelas VI SDN 01
Manguharjo kebanyakan belum bisa membaca al-qur’an. Ada sebagian yang sudah
bisa membaca AL-Qur’an, akan tetapi
intensitasnya terbilang kecil daripada mereka yang belum mampu membaca
Al-Qur’an.
Untuk itu dengan pengadaan TPA ini diharapkan dapat meningkatkan dan mendorong siswa agar
bisa membaca al-qur’an, dan gemar membaca Al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar
belakang masalah, rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah upaya peningkatan membaca
Al-Qur’an melalui TPA pada siswa kelas
VI SDN 01 Manguharjo?
2.
Apakah melalui TPA mampu meningkatkan
membaca AL-Qur’an pada siswa kelas VI SDN 01 Manguharjo?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui
penelitian ini adalah:
1. Untuk menambah kemampuan siswa dalam membaca al-qur’an.
1. Untuk menambah kemampuan siswa dalam membaca al-qur’an.
2.Untuk menambah kepedulian dan
semangat guru beserta berangkat sekolah yang lainnya dalam pengadaan TPA rutin.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis ialah suatu jawaban sementara terhadap suatu
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Perilaku guru dalam pembelajaran membaca
AL-Qur’an melalui TPA terhadap siswa kelas VI di sdn 04 nambangan kidul.
2.
Perilaku siswa dalam pembelajaran membaca
AL-Qur’an melalui TPA terhadap siswa kelas VI di sdn 04 nambangan kidul.
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan
penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.
SISWA
Memperlancar
bacaan al-qur’an dari siswa yang sudah mampu membaca al-qur’an.
Meningkatkan
kemampuan membaca huruf ibtidaiyah pada siswa yang belum mampu membaca al-quran
untuk mendorong siswa dapat membaca al-qur’an.
2.
GURU
Meningkatkan
kepedulian guru pada siswa dalam ruang lingkup membaca al-qur’an
F. Asumsi Penelitian
Berdasarkan
pemikiran yang matang, maka diasumsikan bahwa:
1.
TPA adalah lembaga
pendidikan dan pengajaran Islam di luar sekolah untuk anak-anak usia SD (7-12
tahun). Waktu atau jam belajar mengajar TPA berlangsung sore hari, yaitu
sebelum dan sesudah waktu zuhur atau sebelum dan sesudah waktu ashar.
2.
Sangat membantu siswa dengan model pembelajaran TPA.
G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian
ini meliputi: (1) lokasi dan subjek penelitian dan (2) variabel penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Manguharjo Madiun dengan
subjek penelitian guru dan siswa . Penelitian
ini terdiri dari dua variabel, yaitu: Pembelajaran TPA (variabel x), dengan
antusiasme siswa (variabel y).
Keterbatasan
penelitian pada metode TPA dengan antusiasme siswa pada pembelajaran membaca
Al-qur’an kelas VI.
Jabaran Variabel, Sub-Variabel,
dan Indikator
No
|
Variabel
|
Sub-variabel
|
Indikator
|
1.
|
Pelaksanaan TPA
|
a.
Penerapan TPA.
|
1) Perencanaan
2)
Pedoman pelaksanaan
3)
Menjelaskan akan tugas, wewenang dan
tanggung jawab
4)
Sasaran akan tugas, wewenang dan
tanggung jawab
5)
Pedoman pemberian tugas
6)
Memantau kegiatan
|
b.
Pengaruh dari TPA pada siswa
|
1) Mendengarkan
aktif
2)
Mengembangkan hubungan
3)
Memonitor atau membimbing
4)
Memberi pengakuan
5)
Memberi imbalan (Rewarding)
6)
Mengelola konflik
7)
Membangun jaringan kerja
|
||
2.
|
Siswa
|
Pemahaman siswa terhadap pembelajaran
Al-qur’an
|
1. Menguasai
cara pelaksanaan TPA
2. Menyusun
langkah-langkah pelaksanaan Materi Pelajaran
|
Pemahaman siswa terhadap Al-Qur’an
|
1) Memahami
materi pembelajaran
2) Melaksanakan
tugas
|
H. Definisi Operasional
Ada beberapa operasional yang
perlu disajikan dalam penelitian ini, agar tidak terjadi kesalahpahaman atau
penafsiran yang tidak sesuai dengan maksud peneliti, yaitu:
1.
TPA adalah lembaga pendidikan dan pengajaran
Islam di luar sekolah untuk anak-anak usia SD (7-12 tahun). Waktu atau jam
belajar mengajar TPA berlangsung sore hari, yaitu sebelum dan sesudah waktu
zuhur atau sebelum dan sesudah waktu ashar.Siswa adalah sekelompok peserta
didik yang diajar oleh tenaga pendidik
yang ahli di bidangnya.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A. PENGERTIAN
a. Pengertian
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
TPA
adalah lembaga pendidikan dan pengajaran Islam di luar sekolah untuk anak-anak
usia SD (7-12 tahun). Waktu atau jam belajar mengajar TPA berlangsung sore
hari, yaitu sebelum dan sesudah waktu zuhur atau sebelum dan sesudah waktu
ashar.
Menurut
Aan Kurnia(2005: 1) TPA adalah suatu lembaga/sekolah yang berupaya mendidik
anak usia 7-12 tahun, supaya santri dapat membaca, menulis, memahami dan mengamalkan
Al-Qur’an.
Hakikat
Taman Pendidikan Al-Qur’an adalah upaya membantu mengembangkan potensi anak
didik secara optimal ke arah pembentukan sikap, pengetahuan dan keterampilan
keagamaan melalui pendekatan yang disesuaikan dengan lingkungan dan taraf
perkembangan anak berdasarkan tuntutan Al-Qur’an dan sunah rosul melalui
program pendidikan yang berkelanjutan.
Taman
Pendidikan Al-Quran menurut Tim Penelitian dan Pengembangan LIQA(2007: 4) bahwa
Taman Pendidikan Al-Qur’an merupakan lembaga pendidikan bagi anak untuk melatih
kecerdasan berpikir(IQ), kecerdasan emosi(EQ), kecerdasan spiritual(SQ),
kecerdasan ekonomi (EQ), dan kecerdasan sosial (SQ). Taman Pendidikan Al-Qur’an
adalah bagian dari PEMAMAS (Pemberdayaan Mssjid dan Masyarskat) yang didalamnya
tercakup majelis ta’lim, pengajian dan TPA.
Dari
beberapa pendapat diatas, dapat dijelaskan bahwa Taman Pendidikan Al-Qur’an
merupakan sebagai lembaga pendidikan islam yang berupaya dalam membelajarkan
anak/santri agar dapat membaca, menulis, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an
minimal mampu melaksanakan ibadah sehari-hari dalam bentuk, bisa dan biasa
shalat, membaca do’a-do’a harian, memiliki keterampilan dalam pengetahuan Islam
maupun pengetahuan umum serta ilmu pengetahuan teknologi.
b. Visi, Misi, Tujuan, dan Target TPA
- Visi TPA yaitu menyiapkan generasi Qur’ani menyongsong masa depan gemilang.
- Misi TPA yaitu misi pendidikan dan dakwah islamiyah.
- Tujuan dan target TPA yaitu untuk menyiapkan anak didiknya agar menjadi generasi Qurani.
Untuk tercapainya tujuan ini, TPA
perlu merumuskan pula target-target operasionalnya. Dalam waktu kurang lebih 1
tahun diharapkan setiap anak didik akan memiliki kemampuan :
- Membaca Al
Quran dengan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
- Melakukan
shalat dengan baik dan terbiasa hidup dalam suasana yang islami.
- Hafal
beberapa surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan dan do’a sehari-hari.
- Menulis
huruf Al Quran
c. Kurikulum TPA
Penyusunan kurikulum TPA mengacu pada asas-asas sebagai
berikut:
- Asas Agamis bersumber dari Al Quran dan Hadits
- Asas filosofis berdasarkan pada sila pertama pancasila
- Asas sosio cultural bersumber pada kenyataan bahwa mayoritas bangsaIndonesiaberagama Islam
- Asas Psikologis, secara psikologis Usia 4-12 tahun cukup kondusif untuk menerima bimbingan membaca dan menghafal Al-Quran, serta pemahaman nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Tujuan Kurikulum
- Santri dapat mengagumi dan mencintai Al Quran sebagai bacaan istimewa dan pedoman utama.
- Santri dapat terbiasa membaca Al Quran dengan lancer dan fasih serta memahami hukum-hukum bacaannya berdasarkan kaidah ilmu tajwid.
- Santri dapat mengajarkan shalatlimawaktu dengan tata cara yang benar dan menyadarinya sebagai kewajiban sehari-hari
- Santri dapat menguasai hafalan sejumlahsuratpendek, ayat pilihan, dan doa harian.
- Santri dapat mengembangkan perilaku sosial yang baik sesuai tuntunan Islam dan pengalaman pendidikannya.
- Santri dapat menulis huruf arab dengan baik dan benar.
d.
Materi
Pelajaran TPA
- Materi
Pokok
1.
Bacaan
Iqra
2.
Hafalan
Bacaan shalat
3.
Bacaansuratpendek
4.
Latihan
praktek shalat dan amalan ibadah shalat
5.
Bacaan
tadarus bittartil
6.
Ilmu
tajwid
7.
Hafalan
ayat pilihan
8.
Tahsinul
kitabah
- Materi
Penunjang
1.
Doa
dan adab harian
2.
Dinul
Islam (pengetahuan dasar akidah, syariah dan akhlak)
3.
Muatan
lokal seperti bahasa Arab praktis
.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini akan
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian asosiatif.
Penelitian asosiatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat
hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan bentuk hubungan kausal, yaitu
hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi variabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi), (Sugiono, 2003). Karena penelitian
ini menggunakan perhitungan angka terhadap data yang diperoleh untuk pengujian
hipotesis, yaitu untuk melihat hubungan antar variabel Penelitian
ini terdiri dari dua variabel, yaitu: metode
inquiry terbimbing (variabel x), dengan antusiasme siswa (variabel y).
|
|
Gambar 1 Rancangan
Penelitian
Keterangan:
Variabel x: pengajaran TPA
Variabel y: keberhasilan membaca
siswa
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2003: 90), populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua
Kepala Sekolah dan guru SMA Negeri Se-Kabupaten Malang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang
diteliti (Arikunto, 2002: 109). Agar sampel betul-betul mewakili dari populasi,
dalam menentukan jumlahnya haruslah sesuai. Berkaitan dengan besarnya sampel
penelitian ini, Arikunto menyatakan bahwa “ada beberapa rumus yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk menentukan jumlah anggota sampel. Sebagai
ancer-ancer, jika peneliti mempunyai beberapa ratus subjek dalam populasi,
mereka dapat menentukan kurang lebih 25-30% dari jumlah subjek tersebut.
Berdasarkan table krejcie dan morgan, jumlah
populasinya N= 447 dengan jumlah sampelnya S= 208.
Untuk
menentukan anggota sampel dalam penelitian ini digunakan teknik Cluster Sampling (Area Sampling) yaitu
teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2003: 94). Karena dibagi
menjadi empat wilayah yaitu wilayah utara, wilayah selatan, wilayah timur, dan
wilayah barat sesuai dengan arah penjuru.
C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiono (2003: 39)
variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen dan
satu variabel dependen, yaitu metode inquiry terbimbing (variabel x), dengan
antusiasme siswa (variabel y).
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dapat dilakukan dalam berbagai setting,
sumber dan cara. Bila dilihat dari setting-nya, dapat dikumpulkan pada setting
alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, dan
dirumah dengan berbagai responden. Bila dilihat sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder. Selanjutnya bila
dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan
data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket),
Observasi (pengamatan ), dan gabungan ketiganya, Sugiono (2003:156).
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner (angket), untuk mengetahui
hubungan perilaku kepemimpinan Kepala Sekolah dan kemampuan guru dengan inovasi
pendidikan di sekolah.
E. Instrumen penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah angket yang berbentuk skala Likert
yaitu memberikan suatu nilai skala untuk setiap alternatif jawaban yang
berjumlah empat alternatif jawaban. Keempat alternatif jawaban tersebut adalah
SL (selalu), SR (sering), JR (jarang), dan TP (tidak pernah). Pedoman penilaian
Angket sbb:
Alternatif
|
Keterangan
|
Skor
|
1
|
Selalu
|
4
|
2
|
Sering
|
3
|
3
|
Jarang
|
2
|
4
|
Tidak Pernah
|
1
|
F. Teknik Analisis Data
Uji Normalitas
Uji normalitas ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah data populasi berdistribusi normal tau tidak. Uji ini
diperlukan untuk mengetahui apakah teknik analisis regresi cocok dipergunakan
untuk data penelitian ini. Uji normalitas ini ditempuh melalui 2 (dua) cara,
pertama memakai rumus Chi-kuadrat dan
kertas peluang (Sugiyono, 2003:199).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar