TUGAS RANGKUMAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Disusun Oleh
Kelompok 3:
1.
Ferry
Ferdian S
2.
Galih
Hana S
3.
Hafid
Nur C
4.
Hilda
Farista
5.
Ikhwan
Nur P
6.
Kukuh
Utami
7.
Kusbianto
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
IKIP
PGRI MADIUN
2013
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
A.
Prosedur
PTK
Prosedur
PTK cenderung mengikuti prinsip-prinsip dalam penelitian kualitatif.
Secara
umum, porsedur PTK terdiri atas:
1. Penetapan
Fokus Penelitian
2. Perencanaan
Tindakan
3. Pelaksanaan
Tindakan
4. Observasi
dan Interpretasi
5. Analisis
dan Refleksi
6. Rencana
Tindak Lanjut
B.
Model/
Rancangan Penelitian Tindakan Kelas
Ada beberapa penelitian di dalam
PTK, akan tetapi model yang sering digunakan adalah model yang dikemukakan oleh
Kemmis& Mc Taggart. Adapun model PTK
yang dimaksud menggambarkan adanya empat langkah(dan pengulangannya),
yang disajikan dalam bagan berikut ini: SIKLUS 1:
1. perencanaan
2. pelaksanaan
3. pengamatan
4. refleksi
SIKLUS
2:
1. perencanaan
2. pelaksanaan
3. pengamatan
4. refleksi, dst.
Keempat
langkah tersebut merupakan satu siklus atau putaran, artinya sesudah langkah
ke-4, lalu kembali ke-1 dan seterusnya. Meskipun sifatnya berbeda, langkah ke-2
dan ke-3 dilakukan secara bersamaan.
C.
Tahapan-tahapan
PTK
Tahapan dalam PTK
yaitu;
1.
Perencanaan
Tindakan
Perencanaan
tindakan adalah menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan,
yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana
tindakan tersebut dilakukan.
Langkah-langkah
perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:
a. Rumuskan
rencana tindakan dalam bentuk hipotesis tindakan.
b. Analisis
kelayakan hipotesis tindakan.
2.
Pelaksanaan
Tindakan
Setelah
meyakini bahwa hipotesis tindakan yang dirumuskan telah cukup layak,
selanjutnya guru melaksanakan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Persiapan
Tindakan
b. Pelaksanaan
Tindakan
3.
Pengamatan
(observasi)
Pengamatan
yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.
Prinsip-prinsip
observasi:
Hopkins(1993)
menyebutkan ada 5 prinsip dasar atau karakteristik kunci observasi, yakni:
a. Perencanaan
bersama
b. Fokus
c. Membangun
kriteria
d. Keterampilan
observasi
e. Balikan(feedback)
Jenis-jenis observasi:
Dilihat dari
cara melakukannya, observasi dapat dibedakan sebagai berikut:
a.
Observasi
terbuka
Dalam
observasi terbuka, pengamat tidak menggunakan lembar observasi, melainkan hanya
menggunakan kertas kosong untuk merekam pelajaran yang diamati.
b.
Observasi
terfokus
Observasi
terfokus secara khusus ditujukan untuk mengamati aspek-aspek tertentu dari
pembelajaran.
c.
Observasi
terstruktur
Observasi
terstruktur menggunakan instrumen observasi yang terstruktur dan siap pakai,
sehimgga pengamat hanya tinggal membubuhkan tanda V pada tempat yang
disediakan.
d.
Observasi
sistematik
Obsservasi
sistematik lebih rinci dari observasi terstruktur dalam kategori data yang
diamati.
4.
Refleksi
Hasil Tindakan
Sebelum
mengkaji analisis data dan refleksi, ada baiknya kita kaji dulu berbagai teknik
pengumpulan data yang dapat menghasilkan berbagai jenis data.
Secara
rinci kegiatan refleksi meliputi 3 kegiatan, yaitu:
a.
Analisis Data
Salah
satu ciri guru yang profesional adalah mampu mengambil keputusan, baik sebelum,
selama, maupun setelah pembelajaran berlangsung. Keputusan yang diambil
didasarkan pada berbagai pertimbangan
yang berasal dari berbagai sumber. Dalam PTK, sumber pertimbangan tersebut
adalah data yang dikumpulkan baik melalui observasi maupun dengan teknik lain.
Agar data tersebut bermakna sebagai dasar untuk mengambil keputusan, data
tersebut harus dianalisis.
Analisis
data pada tahap ini agak berbeda dengan interpretasi yang dilakukan pada tahap
observasi. Jika interpretasi dilakukan setiap saat observasi, maka analisis
data dilakukan setelah satu paket perbaikan selesai diimplementasikan secara
keseluruhan.
Analisis
data dapat dilakukan secara bertahap, tahap pertama dengan menyeleksi dan
mengelompokkan, tahap kedua dengan memaparkan atau mendiskripsikan data dan
terakhir menyimpulkan atau memberi makna.
b.
Refleksi
Refleksi,
yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali. Istilah “refleksi” sebetulnya lebih
tepat dikenakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,
kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan
tindakan. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai,
serta apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam
pembelajaran berikutnya.
c.
Perencanaan
Tindak Lanjut
Hasil
atau kesimpulan yang didapat pada analisis data dan setelah melakukan refleksi
digunakan untuk membuat kesimpulan. Jika tindakan perbaikan belum berhasil
menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru, maka hasil data dan refleksi
digunakan untuk merencanakan kembali tindakan perbaikan, dengan langkah –
langkah yang sama. Siklus PTK akan berakhir, jika perbaikan sudah selesai
dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar